Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 7
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 7
Pada jurnal dwi mingguan ketujuh ini, kembali saya akan merefleksikan apa yang telah saya pelajari dalam modul 2.3 dengan berpedoman pada model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greeanaway.
Facts
(Peristiwa)
Pada dwi mingguan ketujuh, mulai tanggal 9 Maret
2023 – 25 Maret 2023 seluruh Calon Guru Penggerak Angkatan 7 mempelajari modul 2.3
dengan mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan di LMS (Learning Management System) sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan yang akan dipandu oleh Pengajar Praktik, Fasilitator dan Instruktur.
Seperti sebelumnya, kegiatan pelatihan ini mengikuti alur MERDEKA, yaitu Mulai
dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual,
Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi dan Aksi Nyata.
Kegiatan
dimulai dengan Mulai dari Diri dan Eksplorasi Konsep dengan moda Mandiri pada
tanggal 9 Maret 2023.
Kegiatan Eksplorasi Konsep ini
dilanjut pada tanggal 10 Maret 2023 masih dalam moda Mandiri. Dalam
eksplorasi konsep ini, banyak sekali pelajaran yang didapat, yaitu mengenai Coaching
untuk Supervisi Akademik, yang di dalamnya dibahas mengenai pengertian coaching, paradigma berpikir coaching, prinsip-prinsip coaching, coaching dalam konteks pendidikan, kompetensi initi coaching, percakapan berbasis coaching dengan alur TIRTA (Tujuan,
Identifikasi, Rencana Aksi dan Tanggung Jawab), pengertian supervisi akademik
serta penerapan supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching.
Selanjutnya adalah kegiatan
Lokakarya 3 yang dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2023 di SMPN 2 Curug,
Kabupaten Tangerang, Banten dengan agenda Simulasi
Pembelajaran Berdiferensiasi, Praktik Mindfulness
dan Refleksi, Praktik Integrasi 5 Kompetensi Sosial Emosional dalam
Pembelajaran serta Merancang Strategi Berbagi Pengalaman Belajar dengan Rekan
Sejawat.
Berikutnya, sehubungan dengan banyaknya
materi yang harus dipelajari dalam modul 2.3 ini, kegiatan Eksplorasi Konsep moda
Mandiri masih berlanjut pada tanggal 13 Maret 2023 dan Eksplorasi Konsep dalam
Forum Diskusi pada tanggal 14-15 Maret 2023.
Kegiatan selanjutnya adalah Video Conference Diskusi Mandiri di alur Ruang Kolaborasi pada tanggal 16 Maret 2023. Pada sesi Ruang Kolaborasi kali ini, CGP berlatih mempraktikkan coaching dengan rekan CGP lain. Kelas dibagi menjadi 7 kelompok, dimana 1 kelompok terdiri dari 2 CGP untuk berlatih sebagai coach maupun coachee secara bergantian. Saya termasuk Kelompok 5 bersama rekan CGP lain yaitu Ibu Lina Pemilasari. Setiap kelompok berlatih melakukan coaching.
Hasil latihan coaching tersebut kemudian dipraktikkan pada kegiatan Video
Conference sesi Ruang Kolaborasi pada tanggal 17 Maret 2023.
Selanjutnya adalah kegiatan Elaborasi
Pemahaman Modul 2.3 pada tanggal 23 Maret 2023 dengan mengajukan pertanyaan di
LMS bila ada yang belum dipahami untuk kemudian dibahas bersama Instruktur Bapak Reddison, M.Pd pada
tanggal 24 Maret 2023 saat sesi Diskusi Virtual Elaborasi Pemahaman Modul 2.3 yang
diakhiri dengan Koneksi Antar Materi dan Aksi Nyata.
Feelings
(Perasaan)
Selama kurang lebih dua minggu ketujuh saya mengikuti
kegiatan Pendidikan Guru Penggerak ini, saya merasakan berbagai emosi saat
mempelajari dan memahami modul 2.3 ini. Pada
awalnya saya merasa cemas ketika membaca judul modul ini tentang coaching karena saya merasa khawatir
jika saya akan kesulitan dalam memahami dan menerapkannya. Seiring berjalannya
waktu, saya merasa sangat senang sekali ketika perlahan belajar untuk memahami
materi tentang coaching ini kemudian
dapat melakukan praktik coaching
bersama rekan CGP dalam sesi ruang kolaborasi dan demonstrasi kontekstual. Selanjutnya,
dengan berbekal pemahaman materi mengenai coaching
ini yang insyaaAllah akan di-upgrade
terus serta pengalaman melakukan praktik coaching
bersama rekan CGP saya merasa optimis akan dapat menerapkannya di lingkungan
sekitar utamanya di sekolah.
Findings
(Pembelajaran)
Setelah mempelajari modul 2.3 saya lebih banyak
belajar lagi dan tentunya menambah wawasan bahwa ternyata dalam lingkup
pendidikan pun perlu adanya coaching.
Seperti yang telah saya utarakan di atas, pada kesempatan ini, saya belajar mengenai Coaching
untuk Supervisi Akademik, yang di dalamnya dibahas mengenai pengertian coaching, paradigma berpikir coaching, prinsip-prinsip coaching, coaching dalam konteks pendidikan, kompetensi initi coaching, percakapan berbasis coaching dengan alur TIRTA (Tujuan,
Identifikasi, Rencana Aksi dan Tanggung Jawab), pengertian supervisi akademik
serta penerapan supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching.
Future
(Penerapan)
Di sekolah, selain sebagai pendidik dan pengajar,
guru juga berperan sebagai coach. Karena
itu, untuk ke depannya saya akan berusaha untuk
menerapkan coaching sebagai bagian
dalam peningkatan kompetensi guru dalam bidang akademik dengan menggunakan
prinsip-prinsip coaching serta
sebagai proses berkelanjutan yang memberdayakan. Selain itu, saya akan berusaha
membangun kerjasama dan kolaborasi yang baik
dengan rekan sejawat lainnya. Dengan demikian, diharapkan akan terwujudnya
pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid dengan
memperhatikan segala kebutuhan belajar murid untuk menuntun segala kekuatan
kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia
maupun anggota masyarakat. Proses coaching
ini sebagai komunikasi pembelajaran antara guru dan murid, murid diberikan
ruang kebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya dan peran guru sebagai
‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid
tidak kehilangan arah dan menemukan kekuatan dirinya tanpa membahayakan
dirinya.
Demikian refleksi dwi mingguan ketujuh saya, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Salam dan bahagia Ibu dan Bapak Guru hebat..
Wassalamu’alaikum warohmatulloohi wabarokaatuuh































Post a Comment for "Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 7"